Information


PENERIMAAN SISWA BARU TAHUN AJARAN 2023-2024
PENDAFTARAN
GELOMBANG 1
Periode : Desember 2022 Sampai Februari 2023
Benefit : FREE LCD Writing Drawing Tablet & Biaya Formulir (CashBack) & Keuntungan Lainnya
GELOMBANG 2
Periode : Maret Sampai Mei 2023

KEMERIAHAN PERAYAAN MAULID NABI DI MI AL-INAYAH
SURABAYA – MI Al-Inayah Surabaya yang berlokasi di Jl. Sidotopo Wetan Baru No. 15 Kenjeran, pagi ini, Sabtu (07/10/2023) sukses menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara yang dibungkus menjadi 5 in 1 itu meliputi tasmi’ juz 30, pembacaan shalawat, pentas seni drama, parenting dan game seru.
Acara dimulai pukul 08.00 s/d 10.30, dihadiri oleh pengurus Yayasan Nurul Jannah, dewan guru, wali siswa, dan siswa-siswi MI Al-Inayah. Beberapa jenis buah-buahan, air mineral, dan konsumsi lainnya terlihat semakin menambah kemeriahan acara.
Tasmi’ Juz 30 oleh ananda Muhammad (kelas 1), Nara (kelas 2), dan Kurniawan (kelas 3) mengawali pembukaan acara. Ketiga siswa tersebut berhasil menampilkan hafalannya dengan baik di hadapan para audience. Tidak hanya itu, bahkan mereka mampu menjawab soal “sambung ayat” yang dilontarkan oleh beberapa penanya.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan shalawat yang dipimpin oleh Bapak Muhammad Sued, S.Pd. diikuti para hadirin secara khidmat. Kemudian ada pentas seni drama oleh siswa-siswi MI Al-Inayah. Drama bertajuk “Kerinduan Sayyidina Bilal Kepada Rasulullah” berhasil menghipnotis para hadirin. Bapak Joko Priyanto, S.Pd. selaku pembimbing mengaku puas dengan penampilan anak didiknya. Ia menuturkan bahwa akting mereka melebihi ekspektasi yang dibayangkan.
Setalah penampilan drama, Bapak Muhammad Arif, S.Pd. selaku kepala madrasah memberikan sambutan sekaligus materi parenting. Dalam pemaparannya, pria berusia 30 tahun ini mengangkat tema “Akhlak Rasulullah Terhadap Anak-anak”. Ia berharap dengan materi itu orang tua dan guru bisa meneladani akhlak Nabi Muhammad dalam menggauli anak-anak.
Pada kesempatan tersebut, Muhammad Arif mengutip beberapa riwayat yang semuanya mengantar pada kesimpulan bahwa Nabi Muhammad adalah sosok yang sangat hangat terhadap anak-anak. Tingginya derajat dan status tidak menghalangi beliau untuk tetap memperlakukan anak-anak dengan penuh cinta kasih. Bahkan beliau juga tidak segan untuk bersenda gurau bersama mereka.
Acara maulid ditutup dengan game membangun menara yang terbuat dari spaghetti dan marsmellow. Game yang bertujuan untuk team building ini diikuti oleh 5 kelompok, masing-masing terdiri dari lima anggota. Tiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk membangun menara dengan desain bebas. Kriteria pemenang dinilai dari tinggi dan kokohnya bangunan.
Tampak para wali siswa begitu antusias mengikuti game ini. Mereka saling bahu-membahu menyusun spaghetti menjadi menara tinggi. Hingga akhirnya kelompok 5 yang terdiri dari para ayah berhasil keluar sebagai pemenang dan berhak mendapatkan hadiah.
Di akhir game, Bapak Muhammad Arif menyampaikan hikmah dari game tersebut. Selain pentingnya kekompakan, ternyata game ini juga menggambarkan bagaimana mindset umumnya manusia. Ya, mayoritas orang hanya fokus meninggikan bangunan namun mengabaikan pondasinya. Bila ditarik dalam konteks dunia pendidikan, banyak orang tua, guru, maupun lembaga yang hanya fokus menambahkan ilmu pada anak-anaknya. Sedangkan sisi fondasi, dalam hal ini adab, masih sering diabaikan. Akibatnya, ilmu yang tinggi tadi tidak bisa memberi manfaat.
Hal inilah yang digarap oleh MI Al-Inayah, tahfidz and leadership school. Dengan 5 kurikulum inti: Iman, Adab, Qur’an, Literasi dan Numerasi, serta Life Skill, MI Al-Inayah mendidik anak-anak menggunakan metode yang menyenangkan, sehingga anak-anak tetap bahagia mempelajari ilmu di sekolah, bukan malah menganggapnya sebagai beban. Dengan fokus memperkuat fondasi adab, MI Al-Inayah komitmen menyiapkan generasi kokoh yang siap menjulang tinggi di masa mendatang.
.